Warung Tempek

Cerita Sex , Cerita Ngentot , Cerita Malam ,

Warung Tempek

Gadis Bugil | Gadis Sex | Gadis Manja Bugil |

Warung Tempek

Model Sex | Model Ngentot | Nafsu Model |

Warung Tempek

Gadis Ngentot | Gadis Malam | Gadis Sex |

Sabtu, 13 Oktober 2018

Warung Tempek Permainan Yang Luar Biasa







Warung Tempek -  Hubungan seksual memang sesuatu yang sangat alamiah. Namun, kehidupan seksual yang berkualitas dan luar biasa memuaskan, butuh ramuan dari beberapa hal, seperti persepsi positif, kreativitas, serta stamina prima.

Permainan Seks Yang Sangat Luar Biasa – Kehidupan pasangan Ardi dan Emma boleh dikatakan bahagia. Melewati usia lima tahun pernikahan, mereka tetap rukun, serba kecukupan, dan telah pula dikarunia dua orang anak yang sehat. Hanya saja, hampir dua bulan belakangan mereka merasa adanya kemunduran dalam kehidupan seksual. Mereka sering merasa cepat lelah dan stamina merosot, sehingga gairah pun hilang.

Untuk mendapatkan kehidupan seksual yang luar biasa, tak cukup hanya dengan menjaga kebugaran atau kesehatan tubuh secara umum. Pasangan juga harus mampu berkreasi dalam banyak hal, mulai dari komunikasi, kesamaan persepsi dalam hal mencapai kepuasan seksual, serta perlu kecerdasan dalam memaknai hubungan tersebut.

“Seperti halnya pengetahuan lainnya, masalah seks juga harus dipelajari, baik itu dari kasus dan pengalaman orang lain, melalui buku atau pendapat dokter ahli. Itu membuat orang akan paham, termasuk dalam mencari solusi atas berbagai hambatan dalam hubungan seksual,” ungkap Dr. Nugroho Setiawan, Sp.And., androlog dari Klinik Grasia, Jakarta.

Harus Dipelajari

Sebuah penelitian tentang perilaku seksual menunjukkan, hubungan seksual yang benar dan berlangsung harmonis tidak dapat dicapai secara alamiah. Hal itu harus dipelajari dan dibina bersama oleh pasangan. Tanpa usaha itu, seks hanya sekadar aktivitas di atas ranjang.

Selanjutnya hubungan itu pun rentan menjadi sebab terjadinya perselingkuhan dan perceraian. Karena itu, kreasi dan kecerdasan dalam hal seksual diperlukan untuk menekan risiko hubungan pasangan yang meluncur ke arah ketidakharmonisan.

Kecerdasan tak bisa dipisahkan dengan persepsi positif. Dalam hal ini pasangan dituntut untuk memiliki persepsi yang baik atas kehidupan seksual. Anggapan bahwa seks merupakan hal tabu harus dibuang jauh-jauh. Dengan pemikiran ini, baik perempuan maupun laki-laki dapat secara terbuka mengungkapkan hambatan atau ketidakpuasan dalam kegiatan intim mereka.

Kecerdasan dan kebugaran mental akan membawa mereka pada sikap tenang atau rileks saat mengomunikasikan gangguan tersebut. Sering kita dengar tentang letupan emosi atau kemarahan yang meledak, gara-gara kegagalan berhubungan seks. Cara seperti ini jelas tidak menawarkan solusi apa pun. Sebaliknya, cenderung mudah menimbulkan rasa bersalah pada salah satu pihak dan menyisakan konflik yang menganga.

Juga harus disadari bahwa perempuan boleh bersikap aktif dalam berhubungan seks. Tak cuma suami yang harus selalu memegang kendali atas kegiatan tersebut, sementara sang istri menjadi “patung”.

“Interaksi ini akan lebih baik jika dibangun atas keaktifan kedua belah pihak. Sikap aktif dan kenikmatan seksual atau orgasme bagi perempuan sama sekali bukan dosa. Jadi nikmatilah sesering Anda mampu,” ujar Dr. Nugroho.

Bila kenikmatan seksual hanya dirasakan oleh salah satu pihak, akan cepat menimbulkan kejenuhan. Tak hanya bagi pasangan yang telah lama menikah, tapi juga berisiko bagi pasangan baru.

“Pada pasangan lama, kejenuhan seksual terutama disebabkan oleh monotoni, baik dalam hal suasana maupun perilaku seksual,” tutur Prof. DR. Wimpie Pangkahila, Sp.And., FAACS., Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali ini. Supaya kontak seksual dapat terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan, perlu adanya kreativitas dari masing-masing pasangan ini.

Penyebab Mayoritas

Keluhan menyangkut kehidupan seksual pasangan suami-istri (pasutri) merupakan persoalan klasik. Di tengah kehidupan modern saat ini, solusi untuk masalah itu tentu lebih beragam. Dalam memutuskan pemecahan masalah sebaiknya harus mempertimbangkan kebahagiaan kedua belah pihak.

Menurut Prof. Wimpie, seksualitas dalam perkawinan mempunyai empat dimensi, yaitu prokreasi, rekreasi, relasi, dan institusi. Prokreasi artinya menghasilkan keturunan atau generasi sebagai penerus. Rekreasi mengandung pengertian kesenangan, yang berhubungan dengan kenikmatan dan kepuasan seksual. Dan itu harus diusahakan bersama-sama.

Dimensi relasi berarti kehidupan seksual berfungsi sebagai pengikat yang akan lebih mempererat hubungan batin suami dan istri di dalam suatu institusi, yaitu lembaga perkawinan. Keempat dimensi ini dapat dicapai, jika tidak ada gangguan seksual dan reproduksi, baik di pihak laki-laki maupun perempuan.

Di dalam perkawinan, kehidupan seksual seseorang mengalami penyesuaian karena hadirnya orang lain, yaitu suami atau istri. “Suami atau istri tidak lagi hanya berkepentingan dengan seksualitas dirinya, tapi juga dengan pasangannya. Maka dia harus melakukan penyesuaian dengan seksualitas pasangannya. Tanpa itu, akan timbul masalah seksual,” sebut Prof. Wimpie.

Beberapa masalah yang dapat dialami pasutri antara lain, faktor fisik yang secara umum menjadi penyebab mayoritas penurunan kualitas hubungan seksual. Stamina dan kebugaran fisik memberikan efek langsung terhadap kesehatan tubuh secara utuh.

Masalah kebugaran fisik ini sering dipengaruhi oleh pertambahan usia, yang menyebabkan respon faali organ seks menurun. Sensitivitas susunan saraf melorot, dan kecepatan terangsang terhadap stimulasi (rangsangan) seksual pun menjadi lambat. Kondisi ini pada setiap orang tentu berbeda tingkatannya.

Konsumsi Gizi

Di usia muda, orang yang sehat tidak butuh waktu lama untuk terangsang dan siap berhubungan seks. Setelah usia menua, waktu yang diperlukan untuk terangsang menjadi lebih lama. Berkurangnya kadar hormon testosteron pada pria dan estrogen pada perempuan, sering dinyatakan sebagai penyebab menurunnya gairah. Padahal, soal itu tidak berpengaruh negatif terhadap dorongan seks.

Pada perempuan, penurunan seks cenderung disebabkan oleh sindrom pasca menopause. Gejalanya, sering mengalami rasa gerah (hot flush), kulit dan vagina mengering, sulit tidur, kelelahan yang amat sangat, berkeringat di malam hari, dan cepat emosi.

Masalah lainnya yang mempengaruhi kehidupan seksual adalah perubahan mental, seperti menurunnya kepercayaan diri, depresi, gairah kerja merosot, vitalitas hidup menurun, putus asa, dan stres.

Kondisi ini dapat berasal dari lingkungan keluarga, masyarakat, atau lingkungan kerja. Ditambah lagi kondisi fisik yang semakin menurun, sehingga daya tahan terhadap kemampuan menanggulangi stres dan gangguan jiwa juga menurun.

Agar hal ini tidak terjadi, perlu dilakukan usaha secara terus-menerus. Di antaranya berolahraga teratur, istirahat cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

Olahraga secara teratur akan memperlancar peredaran darah dan membantu mengembalikan fungsi organ-organ seksual. Lebih dari itu,film bokep klik olahraga juga dapat mencegah berbagai penyakit yang mungkin akan mengganggu fungsi seksual.

Jika tubuh mulai merasa letih karena aktivitas atau pekerjaan, berikan waktu yang cukup untuk beristirahat. Sekaligus memberikan kesempatan tubuh untuk rileks dan membantu proses pengembalian stamina. Konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang akan memastikan kecukupan pasokan protein, vitamin, mineral, dan sebagainya.

Keindahan kehidupan seksual memang sangat tergantung pada kesehatan fisik dan mental yang prima. Langkah yang perlu diambil adalah melatih mental, sosial, fisik, dan spiritual secara menyeluruh.

Sabtu, 16 Juni 2018

WARUNG TEMPEK - KETIAK KU YANG BERSIH


WARUNG TEMPEK - Setelah aku lulus SMA, aku melanjutkan studi di Bandung. Kebetulan aku diterima di sebuah PTN yang terkenal di Bandung. Mengenai hubunganku dengan tante “U” di kota asalku sudah berakhir sejak kepindahan keluarga Oom U ke Medan, dua bulan menjelang aku ujian akhir SMA. Namun kami masih selalu kontak lewat surat atau telepon.

Perpisahan yang sungguh berat, terutama bagiku; mungkin bagi tante U, hal itu sudah biasa karena hubungan sex buat dia hanya merupakan suatu
kebutuhan biologis semata, tanpa melibatkan perasaan. Namun lain halnya denganku, aku sempat merasa kesepian dan rindu yang amat sangat terhadapnya, karena sejak pertama kali aku tidur dengannya, hatiku sudah terpaut dan mencintainya. Sejak aku mengenal tante U, aku mulai mengenal beberapa wanita teman tante U, mereka semuanya sudah berkeluarga dan usianya lebih tua dariku. Wanita lain yang sering kutiduri adalah tante H; dan tante A seorang janda cina yang cantik. Jadi semenjak kepindahan tante U ke Medan, merekalah yang menjadi teman kencanku. Karena tante H dan tante A sudah berstatus janda, maka tak ada ke-sulitan bagi kami untuk mengatur kencan kami.

Hampir setiap hari aku menginap di rumah tante H, dengan tante H boleh dikata setiap hari aku melakukan hubungan intim tidak mengenal waktu, dan tempat. Pagi, siang sore atau malam, di kamar, di ruang tamu, di dapur bahkan pernah di teras belakang rumahnya.Teradang kami main bertiga, yakni aku, tante H dan tante A. Di rumah tante H benar-benar diperas tenagaku. Sesekali waktu aku harus melayani temen tante H yang datang ke sana untuk menghisap tenaga mudaku. Aku sudah nggak peduli lagi rupanya aku dijadikan gigolo oleh tante H. Pokoknya asal aku suka mereka, maka langsung kulayani mereka.

Suatu saat aku bertemu dengan seorang gadis. Cantik dan sexy banget bodynya. Dian namanya temen adik perempuanku. Dengan keahlianku, maka kurayu dan kupacari Dian. Suatu hari aku berhasil mengajaknya jalan-jalan ke suatu tempat rekreasi. Di suatu motel akhirnya aku berhasil menidurinya, Aku agak kecewa, rupanya Dian sudah nggak perawan lagi. Namun perasaan itu aku pendam saja. Kami tetap melanjutkan hubungan, dan setiap kali bertemu maka kami selalu melakukan hubungan badani.

Rupanya Dian benar-benar ketagihan denganku. Tak malu-malu dia mencariku, dan bila bertemu langsung memintaku untuk menggaulinya. Tapi aneh, Dian tak pernah menga-jakku bahkan melarang aku datang ke rumahnya. Kami biasa melakukan di motel atau hotel melati di kotaku, beberapa kali aku mengajak Dian ke rumah tante H. Kuperkenal-kan tante H sebagai familiku, dan tentunya aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk bercumbu dengannya di kamar yang sering aku dan tante H gunakan bercumbu.

Suatu hari, entah kenapa tiba-tiba Dian memintaku untuk main ke rumahnya, katanya dia berulang tahun. Dengan membawa seikat bunga dan sebuah kado aku ke rumahnya. Aku pencet bel pintu dan Dian yang membukakan pintu depan. Aku dipersilahkan duduk di ruang tamu. Segera Dian bergegas masuk dan memanggil mamanya untuk diperkenalkan padaku. Aku terkejut dan tergugu melihat mamanya; sebab perempuan itu.. ya.. mamanya Dian sudah beberapa kali tidur denganku di rumah tante H. Mama Dian nam-pak pias wajahnya namun segera mama Dian bisa cepat mengatasi keadaan. Mama Dian berlagak seolah-olah tak mengenalku, padahal seluruh bagian badannya sudah pernah kujelajahi. Beberapa saat mama Dian menemani kami ngobrol. Dengan sikap tenangnya akupun menjadi tenang pula dan mampu mengatasi keadaan. Kami ngobrol sambil bercanda, dan nampak terlihat bahwa mama Dian benar-benar seorang Ibu yang sayang pada putri tunggalnya itu.

Keesokan harinya, mama Dian menemuiku. Di ruang tamu rumah tante H mama Dian menginterogasiku, ingin tahu sudah sejauh mana hubunganku dengan Dian. Aku tak mau segera menjawab, tanganku segera menarik tangannya dan menggelandang tubuhnya ke kamar. Dia berusaha melepaskan peganganku, namun sia-sia tanganku kuat mencekal, sehingga tak kuasa dia melepaskan tangannya dari genggamanku. Kukunci pintu kamar dan segera aku angkat dan rebahkan tubuhnya di atas kasur. Segera kulucuti pakaianku hingga aku telanjang bulat, dan segera kutindih tubuhnya. Dia meronta dan memintaku untuk tak menidurinya; namun permintaanya tak kuindahkan. Aku terus mencumbunya dan satu persatu pakaiannya aku lucuti, dan akhirnya aku berhasil memasukkan kontolku di vaginanya. Begitu penisku melesak masuk, maka mama Dian bereaksi, mulai memba-las dan mengimbangi gerakanku. Akhirnya kami berpacu mengumbar nafsu, sampai akhirnya mama Dian sampai pada puncak kepuasan.

Peluhku bercucuran menjatuhi tubuh mama Dian, kuteruskan hunjaman kontolku di memeknya.. Mama Dian mengerang-erang keenakkan, sampai akhirnya orgasme kedua dicapainya. Aku terus genjot penisku, aku bener-bener kesal dan marah padanya, karena aku tahu dengan kejadian itu maka bakalan usai hubunganku dengan Dian, pada-hal cinta mulai bersemi dihatiku.

Sambil terus kugenjot kontolku di memeknya, kukatakan padanya bahwa Dian juga sudah sering aku tiduri, namun aku sangat mencintai, menyayangi bahkan ingin menika-hinya. Aku katakan semua itu dengan tulus, sambil tak terasa air mataku menetes. Akhirnya dengan hentakan yang keras aku mengejan kuat, menumpahkan segala rasa yang aku pendam, menumpahkan seluruh air maniku ke dalam memeknya. Badanku tera-sa lemas, kupeluk tubuh mama Dian sambil sesenggukan menangis di dadanya. Air mata-ku mengalir deras, mama Dian membelai kepalaku dengan penuh rasa sayang; kemudian dikecup dan dilumatnya bibirku.

Tubuhku berguling telentang di samping kanan tubuhnya, mama Dian merangkul tubuh-ku menyilangkan kaki kiri dan meletakkan kepalanya didadaku. Terasa memeknya hangat dan berlendir menempel diperutku, tangan kirinya mngusap-usap wajahku. Tak henti-hentinya mulutnya menciumku.

Sambil bercumbu aku ceritakan semua kisah romanceku, hingga aku sampai terlibat dalam pergaulan bebas di rumah tante H. Dengan sabar didengarnya seluruh kisahku, sesaat kemudian kembali penisku menegang keras. Segera tanganku bergerilya kembali di memeknya, selanjutnya kembali kami berpacu mengumbar nafsu kami. Kami bercumbu benar-benar seperti sepasang pengantin baru saja layaknya. Seolah tak ada puasnya. Sampai akhirnya kami kembali mencapai puncak kepuasan beberapa kali.

Setelah babak terakhir kami selesaikan, mama Dian bangkit dan menggandengku menuju kamar mandi, kami mandi berendam bersama di kamar mandi sambil bercumbu. Sambil berendam kami bersenggama lagi. Setelah puas kami menumpahkan hasrat kami, kami keringkan tubuh kami dan segera berpakaian. Nampak sinar puas membias di wajah mama Dian.

Dengan bergandeng tangan kami keluar kamar, kupeluk pinggangnya dan kuajak menuju ke ruang tamu. Kami duduk berdua, kemudian berbincang mengenai kelanjutan hubunganku dengan Dian. Mama Dian ingin agar hubunganku dengan Dian diakhiri saja, walaupun kami sudah begitu jauh berhubungan, sekalipun Dian sudah hamil karenaku. Dia memberikan pandangan tentang bagaimana mungkin aku menikahi Dian, sedangkan aku dan mama Dian pernah berhubungan layaknya suami istri, sebab bagaimanapun kami akan tinggal serumah. Bagaimana mungkin kami melupakan begitu sqaja affair kami; rasanya tak mungkin.

Aku bisa mengerti dan menerima alasan mama Dian, namun aku bingung bagaimana cara menjelaskan kepada Dian. Aku tak sanggup kalau harus memutuskan Dian. Akhirnya aku ideku pada mama Dian. Selanjutnya selama beberapa hari aku tak mene-muidan sengaja menghindari Dian. Mamanya memberitahu kalau Dian saat ini dalam keadaan hamil 2 bulan akibat hubungannya denganku.

Pada suatu hari, aku di telepon mama Dian. Dia memberitahu kalau Dian sedang menuju ke rumah tante H untuk menca-ri aku. Aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan, saat itu tante H sedang menyiram tanaman kesayangannya di kebun belakang. Segera kuhampiri dia dan aku ajak ia ke kamar yang biasa aku dan Dian pakai untuk berkencan.

Kulucuti seluruh pakaian tante H dan juga pakaianku sendiri, selanjutnya kami bersenggama seperti biasanya. Tak berapa lama Dian datang dan langsung menuju ke kamarku. Terdengar pekik tertahan dari mulut-nya saat melihat adegan di atas ranjang; dimana aku dan tante H sedang asyik bersenggama. Terdengar pintu kamar dibanting, Dian pulang ke rumah dengan hati yang amat terluka. Tante H merasa tak tega dengan kejadian itu, tante H memintaku untuk segera menyusul Dian; namun tak kuhiraukan; bahkan aku semakin keras dan cepat menghentakan penisku di memeknya. Tante H mengerang-erang keenakan, mengimbangi dengan gerakan yang membuat penisku semakin cepat berdenyut. Kami mencapai orgasme hampir bersama, aku berguling dan menghempaskan badanku ke samping tante H. Mataku menerawang jauh menatap langit-langit kamar, air mataku bergulir membasahi pipiku. Inilah akhir hubunganku dengan Dian, akhir yang amat menyakitkan. Dian pergi dariku dengan membawa benih anaku di rahimnya.

Musnah sudah impian dan harapanku untuk membina rumah tangga dengannya. Tante H menghiburku; Dia mengingatkan aku bahwa aku sudah membuat keputusan yang benar. Jadi tak perlu disesali. Didekapnya tubuhku, aku menyusupkan mukaku ke dada tante H; ada suatu kedamaian disana; kedamaian yang memabukkan; yang membangkitkan hasrat kelelakianku lagi. Sessat kemudian kami berpacu lagi dengan hebat, hingga beberapa kali tante H mencapai puncak kepuasan. Aku memang termasuk tipe pria hypersex dan mampu mengatur timing orgasmeku, sehingga setiap wanita yang tidur denganku pasti merasa puas dan ketagihan untuk mengulangi lagi denganku.

Beberapa hari kemudian aku terima telepon Dian, sambil terisak Dian pamit padaku karena dia dan mamanya akan pindah ke Surabaya. Aku minta alamatnya, tapi Dian keberatan. Dari nada suaranya nampak Dian sudah tidak marah lagi padaku; maka aku memohon padanya untuk terakhir kali agar dapat aku menemuinya. Dian mengijinkan aku menemuinya di rumahnya, segera aku meluncur ke rumahnya untuk Inilah saat terakhir akku berjumpa dengan kekasihku.

Kupencet bel pintu, mama Dian membuka pintu dan menyilahkan aku masuk. Nampak wajahnya masih berbalut duka dan kesedihan, dia amat merasa bersalah karena menjadi penyebab hancurnya hubunganku dengan Dian. Mama Dian menggandengku menuju ruang keluarga, nampak Dian kekasihku duduk menungguku.

Melihat aku Dian bangkit dan menghampiri aku, tak kusangka pipiku ditamparnya dengan keras. Kubiarkan saja agar rasa kesal dan tertekan dihatinya terlampiaskan. Dian berdiri bengong setelah menamparku, dilihat tangan dan pipiku bergantian seolah tak percaya akan apa yang dia lakukan. Tiba-tiba ditubruk dan dipeluknya badanku, dibenamkan mukanya ke dadaku sambil sesenggukan menumpahkan tangisnya. Aku peluk tubuhnya dan kuelus rambut-nya.

Agak lama kami demikian; kami menyadari bahwa saat inilah saat terakhir bagi kami untuk bertemu. Mama Dian mendekat dan merangkul kami berdua, dan membimbing kami untuk duduk di kursi panjang. Kami bertiga duduk sambil berpelukan, mama Dian ditengah; kedua tangannya memeluk kami berdua.

Akhirnya kesunyian diantara kami terpecahkan dengan ucapan mama Dian. Mama Dian mengatakan memberi kesempatan pada kami untuk memutuskan, apakah akan kami lanjutkan hubungan kami atau kami putuskan sampai disini saja.
Berat sekali rasanya, jika kami teruskan hubungan kami maka berarti aku memisahkan jalinan kasih ibu dan anak tunggalnya ini. Aku menyerahkan keputusan akhir pada Dian. Sambil terisak Dian akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami, saat kuingatkan bahwa dirahimnya ada benih anakku, Dian menjawab biarlah.., ini sebagai tanda cinta kasih kami berdua.., Dian kan tetap memelihara kandungannya dan akan membesarkan anak itu dengan kasih sayangnya.

Beberapa saat kemudian aku berpamitan, dengan berat Dian melepaskan pelukanku, namun sebelum kami berpisah sekali lagi Dian memintaku untuk menemaninya. Ditariknya aku ke kamarnya dan dengan penuh kasih sayang, dibukanya pakaianku dan pakaian yang melekat di tubuhnya. Kami berdiri berpelukan dnegan tanpa sehelai benang menempel pada tubuh kami.

Kucumbui Dian kekasihku untuk terakhir kalinya, aku genjot penisku di memeknya dengan lembut dan penuh perasaan, aku khawatir kalau-kalau genjotanku akan menyakit-kan anakku yang ada dirahimnya. Semalam kami bercengkerama, pada pagi keesokan harinya aku berpamitan. Dengan perasaan yang amat berat dilepas kepergianku, aku berpamitan pula pada mama Dian, aku cium punggung tangannya sebagai tanda kasih anak ke ibunya, ditengadahkan mukaku dan dikecupnya keningku dengan penuh rasa sayang. Aku menitipkan anakku pada Dian dan mohon padanya agar memberi kabar saat kelahirannya nanti. Sampai disitulah akhir hubunganku dengan Dian dan mamanya.

Beberapa hari setelah perpisahanku dengan Dian, aku merasa sepi dan sedih. tante H yang senantiasa menghiburku, dengan gurauan, kemolekan, kehangatan tubuhnya, dan dengan kasih sayangnya Terkadang di dalam kesendirianku, aku terngat tante U, dengan segala kehangatan tubuhnya. Aku teringat moment-moment yang pernah kami jalani di salah satu kamar di rumah tante H.

Di salah satu kamar di rumah tante H itulah kami biasa mengumbar nafsu kami, saling menumpahkan rasa rindu kami, sudah tak terhitung lagi barapa banyak aku menyengga-mainya menumpahkan segenap rasa dan nafsuku, dan sebanyak itu kami berhubungan tak pernah sekalipun kami menggunakan alat kontrasepsi, baik itu kondom, spriral, tablet atau sebangsanya. Jadi kami melakukannya secara alami saja, dan tentunya dapat dibayangkan akibatnya. Yach.. tante U pergi dengan membawa banyak kenangan indahku, membawa cintaku dan membawa pula janin dari benih yang kutanam di rahimnya..

Awal semester pertama sudah berjalan 2 bulan lebih 5 hari, jadi tak terasa aku sudah menempati rumah petak kontrakanku selama itu. Setiap hari aku berjalan kaki ke tempat kuliah, yang memang tak jauh dari rumah kontrakanku.
Setiap kali aku berangkat atau pulang kuliah, aku selalu melewati sebuah rumah yang dihuni satu keluarga dengan dua anak perempuannya, sebenarnya 3 orang anaknya dan perempuan semuannya. Dua sudah berkeluarga, yaitu Kak Rani dan Kak Rina, sedangkan si bungsu Yanti masih SMA kelas 1 (baru masuk).

Kak Rani dan Kak Rina anak kembar, hanya saja nasib Kak Rani lebih baik ketimbang Kak Rina. Kak Rani bersuamikan pegawai Bank dan sudah memiliki rumah serta dua anak perempuan, sedangkan Kak Rina bersuamikan seorang pengemudi box kanvas suatu perusahaan dan belum dikarunia anak, serta masih tinggal bersama ibunya. Bu Maman seorang janda yang baik hati dan sayang benar sama cucunya, yaitu anak Kak Rani.

Pada mulanya aku berkenalan dengan Yanti, Yanti termasuk gadis yang agresif dan aku juga sudah mendengar cukup banyak tentang petualangan cintanya sejak dia duduk di bangku SMP, jadi masalah sex buat Yanti bukan hal yang baru lagi.

Perkenalanku terjadi saat aku pulang kuliah sore hari, dimana hujan turun cukup lebat. Pada saat aku berjalan hendak memasuki mulut gang, berhentilah sebuah angkot dan ternyata yang turun Yanti dengan seragam SMAnya.

Aku menawarinya berpayung bersama dan ternyata dia mau. Kuantar Yanti sampai rumahnya, setiba di rumahnya dipersilahkannya aku masuk dan duduk di ruang tamu, sementara dia masuk berganti pakaian. Saat aku menunggu Yanti, Kak Rina keluar dengan membawa secangkir teh hangat dan kue. Mulutku secara tak sadar ternganga melihat kecantikan Kak Rina. Mata nakalku tak henti melirik dan mencuri pandang padanya. Padahal Kak Rina hanya berpakaian sederhana, hanya mengenakan daster motif bunga sederhana, namun kecantikannya tetap nampak. Kulitnya yang putih kekuningan dan badannya yang segar dengan buah dada yang menonjol, semakin menambah kecan-tikan penampilannya sore itu.

Melihatku dia tersenyum, nampak sebaris gigi putih yang bersih berjajar. Aku tergagap dan segera kuulurkan tangan untuk berkenalan dengannya. Hangat tengannya dalam genggamanku, dan sambil menunggu Yanti selesai berganti pakaian dia menemaniku ngobrol. Dalam obrolan ku dengan Kak Rina sore itu, baru kutahu kalau Kak Rina sering melihatku saat aku berjalan berangkat dan pulang kuliah. Itulah hari pertamaku berke-nalan dengan keluarga Yanti.

Pagi esok harinya, saat aku berangkat kuliah, aku bertemu Kak Rina di mulut gang. Kami bersalaman, tiba-tiba timbul kenakalanku, kugelitik telapak tangan Kak Rina saat kugeng-gam, ternyata dia diam saja bahkan senyum padaku. Sejenak kami berbasa-basi bicara, kemudian aku cepat bergegas kuliah.

Sore hari aku baru pulang kuliah, langit mendung tebal sepertinya mau hujan. Saat kubuka pintu rumah, kulihat Yanti dan teman kostku sedang ngobrol di ruang tamu., rupanya dia sengaja datang untukku. Tak lama kemudian temen kostku pamit mau kuliah sore sampai jam 19.00 WIB. Setelah aku berganti pakaian kutemui Yanti dan kami ngobrol berdua. Tiba-tiba aku teringat bahwa Yanti belum kusuguhi minum, cepat-cepat aku permisi ke dapur untuk membuat minuman buatnya. Saat aku beranjak ke dapur Yanti mengikutiku dari belakang, dan di dapur kami lanjutkan obrolan kami sambil kuteruskan membuat minuman.

Yanti berdiri bersandar meja dapur, aku mendekatinya dan iseng kupegang tangannya. Agaknya Yanti memang mengharap suasana demikian, dia tanggapi pegangan tanganku dengan mendekatkan tubuhnya ke tubuhku, sehingga muka kami berjarak cuman beberapa senti saja. Hembusan nafasnya terasa menerpa wajahku. Kesempatan itu tak kubiarkan lewat begitu saja, segera aku sambar pinggangnya dan kucium lumat mulutnya.

Kami berciuman agak panjang, lidah kami saling beradu dan memilin, sementara sigap tanganku menggerayangi dan meremas pantat Yanti. Tanganku tidak berhenti, terus bergerak menyingkap bagian depan roknya, dan segera tanganku mengelus-elus memek Yanti yang masih tertutup celana tipis, sementara itu mulutku menjalar dan menciumi lehernya. Yanti merintih lembut, dan semakin mempererat pelukannya.

Tangan kananku yang sudah terlatih segera melepas kancing depan bajunya, selanjutnya meremas-remas buah dadanya, kulepas tali Bhnya dan segera kujelajahi dua bukit kembarnya yang sudah mengeras. Kuhisap lembut puting susunya, Yanti semakin menekan kepalaku ke dadanya.

Aku sudah tahu apa yang dikehendakinya, segera kutarik dia ke kamarku, dan segera kubuka resleting roknya, kulepas bajunya kemudian BHnya. Nampak tubuh Yanti polos tak tertutup kain, hanya CD tipisnya saja yang tinggal melekat di badannya. Segera kuhujani Yanti dengan ciuman, kujilati sekujur tubuhnya, kuhisap puting susunya, dan terus mulutku bergerak ke bawah, sambil pelan-pelan tanganku melepas CD-nya.
Begitu CD-nya lepas segera kuserbu memeknya, lidahku menjilati memeknya, sementara kedua tanganku meremas-remas pantatnya yang bulat penuh. Yanti merintih dan mengerang, dan sesaat kemudian ditariknya bahuku ke atas, sehingga kami berdiri berhadapan. Segera dilepas kancing bajuku, dan dilepasnya semua pakaianku. Sambil membungkukan badan dihisap kontolku, dijilati dan dikocoknya pelan.. Ohh.. sungguh nikmat tak terbayang.

Segera kudorong tubuhnya terlentang di atas dipan dan lidahku terus bergerilya di memeknya, juga ke dua jari tanganku ikut pula menjelajahi memeknya, ke dua pahanya mengangkang lebar dan nampak lobang memeknya sepertinya siap melahap kontolku bulat-bulat. Yanti mengerang-ngerang dan memintaku segera memasukkan kontol ke dalam memeknya. Mas.. ayo.. masukkan.. ayo maas..

Hujan di luar turun dengan deras, suara hujan mengalahkan erangan dan teriakan Yanti, sehingga aku tak khawatir orang akan mendengar suaranya. Kubiarkan Yanti dalam keadaan begitu, sambil lidahku terus menjilati memeknya. Yanti merintih dan mengerang.. sambil menghiba untuk segera memulai permainan kami. Bau memeknya, semakin membangkitkan gairahku, dan akhirnya akupun tak tahan..

Segera kutindih tubuhnya dan kebenamkan kontolku dimemeknya dengan satu sentakan yang sedikit agak keras. Segera kukocok memeknya dengan cepat dan keras. Yanti mengerang, merintih dan mengimbangi gerakan keluar masuk kontolku dengan pas.., sehingga kadang terasa kontolku bagai dihisap dan diremas di dalam memeknya.
Terasa kontolku berdenyut-denyut, sepertinya hendak keluar air maniku; segear kuhentikan gerakan kontolku dan segara kucabut. Kugeser tubuhku dan kumasukan penisku ke dalam mulutnya. Segera dihisap dan dikulumnya penisku, tanpa rasa jijik. Setelah agak berkurang denyutan penisku, segera kubenamkan lagi dalam memek Yanti.

Bukan main, remasan dan sedotan memek Yanti. Aku jadi mengerti sekarang beda antara memek seorang wanita yang masih gadis dan belum pernah melahirkan dengan wanita yang sudah melahirkan seperti tante U. Kubalik tubuh Yanti dan kuangkat pantatnya agak tinggi, sehingga Yanti dalam posisi nungging. Segera kutancapkan penisku ke memeknya dari belakang. Lagi-lagi Yanrti mengerang-erang kadang menjerit kecil Tiba-tiba diangkat dan diputar badannya ke belakang, serta di raihnya kepalaku serta diciumnya mulutku, sementara penisku tetap bekerja keluar masuk memeknya.

Berapa saat kemudian kuganti posisi, aku berbaring terlentang dan Yanti menindih tubuhku. Dipegang dan dibimbingnya penisku masuk ke vaginanya, dan segera digoyang badanya naik turun di atas tubuhku. Kuremas payu daranya dan kuhentakan pantatku ke atas, saat badan Yanti bergerak ke bawah menekan masuk penisku ke dalam memeknya. Tak lama kemudian gerakan Yanti makin menggila dan makin cepat. Dari mulutnya terdengar erangan yang semakin keras dan akhirnya badanya menegang sambil dari mulutnya terdengar lenguhan Ughh.. Aaah.. Aaah.., kemudian tubuhnya menubruk dan memeluk tubuhku erat-erat, mass.. aku sudah.., keluar..ooh.. Enak..
Pelan kubalik badanya, dan kutindih serta kugenjot memeknya cepat dan keras.., terlihat mata Yanti mendelik, membalik ke atas.., mulutnya merintih dan mengerang..
Kupercepat gerakanku dan kugenjot penisku sepenuh tenaga.., 15 menit kemudian terasa penisku berdenyut-denyut. Kepala Yanti bergoyang ke kanan dan ke kiri dan ke kanan, kedua kakinya mengepit pantatku sehingga tak ada kemungkinan aku mencabut kontolku saat air maniku keluar nanti, dan akhirnya dengan suatu sentakan yang keras kubanjiri liang memeknya dengan cairan maniku..

Kumarahi Yanti, karena dia tak memberiku kesempatan membuang air maniku di luar liang kemaluannya. Aku khawatir hal ini akan berakibat fatal, yaitu Yanti hamil..
Dia cuma ketawa kecil dan memelukku erat, sambil berbisik di telingaku bahwa dia sudah KB suntik. Aku terheran-heran mendengarnya, karena sudah sedemikian jauhnya pengetahuan dia tentang berhubungan sex dan menjaga diri dari kehamilan. Mendengar itu aku lega dan segera kucium dan kulumat mulutnya. Kami bercumbu, berciuman dan bergumul di atas dipan, kebetulan dipanku ukurannya lebar, sehingga kami leluasa bercumbu di atasnya.

Dua puluh menit berlalu, terasa penisku mulai menegang dan mengeras. Segera kumasukan lagi kontolku ke memek Yanti. Kembali kami berdua mengumbar nafsu sepuas hati, kali ini aku tetap menjaga posisi di atas, karena aku tahu bahwa pada ronde kedua dan ketiga aku lebih bisa mengatur dan menahan klimaks lebih lama. Yanti mengerang dan merintih, dan akhirnya pada puncak kepuasan yang kedua kusemburkan lagi benih-benih manusia ke dalam rahim Yanti.

Keringat kami telah bercampur dan membasahi tubuh kami, seprei tempat tidur sudah berantakan nggak karuan, kami berbaring berpelukan, kepalanya di dadaku, tangan Yanti memainkan penisku, dan sesekali kami saling berciuman.
15 menit kemudian kami ulangi lagi hal yang sama, hingga klimaks kami dapatkan lagi, Kembali kuguyur memeknya dengan caiaran maniku, sambil kami berciuman panjang sekali.., seolah tak akan henti..

Setelah cukup beristirahat, segera kami berkemas dan berpakaian, dan tidak lupa berjanji untuk mengulangi lagi apa yang kami lakukan sore ini. Menjelang maghrib kuantar Yanti pulang ke rumah, dan sebelum aku pamit pulang, sekali lagi kupeluk pinggangnya dan kucium bibirnya dengan mesra. Sejak hari itu resmilah Yanti menjadi pacar tetapku, alias pemuas nafsuku.

Jumat, 15 Juni 2018

WARUNG TEMPEK - NGENTOT DENGAN GADIS VIETNAM


WARUNG TEMPEK -
  Perkenalkan dulu namaku Renni. Aku memiliki wajah yang imut dengan kulit putih mulus dan body sexy. Aku baru saja lulus SMA, cerita panas ini adalah pengalamanku sewaktu masih duduk di bangku kelas 1 SMU.

Pada saat itu pelajaran yang diberikan oleh pak guru belum terlalu banyak, karena memang kami masih dalam tahap orientasi dari murid smp menjadi murid smu. Tak terbayang olehku dapat masuk ke smu yang masih tergolong favorit di ibu kota ini. Impianku sejak dulu adalah memakai sragam putih abu-abu karena seragam ini memiliki model rok yang lebih membuatku kelihatan seksi.

Diantara teman2 baruku ada seorang cowok yang amat menarik perhatianku, sebut saja namanya Galih. Membayangkan wajahnya saja bisa membuatku terangsang. Aku sering melakukan masturbasi sambil membayangkan Galih.

Walaupun sering bermasturbasi tapi saat itu akku belum pernah bercinta atau ngentot, bahkan petting jg belum. entah setan apa yang masuk ke dalam otakku hari itu karena aku berencana untuk menyatakan cinta kpd Galih. maka saat istirahat aku memanggil Galih,

“Gal, gw gk tau gmn ngomongnya…” aku benar2 kalut saat itu ingin mundur tapi udah telat.

“Gal gw sayang ma elo, lo mau kan jd cowo gw?” aku merasa amat malu saat itu, rasanya seperti ditelanjangi di kelas (paling tidak sampai SEKARANG aku masih memakai seragam lengkap).

Galih hanya tersenyum, “nanti aja ya gw jawabnya pas pulang”.

Selama jam pelajaran pikiranku tak menentu, “gimana kalo Galih gak mau?” dalam hatiku “pasti gw jd bahan celaan!” berbagai pertanyaan terus mengalir di otakku. untungnya pelajaran belum begitu maksimal. bel pulang pun berdering, jantungku berdegup cepat. aku hanya duduk menunggu di bangkuku, aku tidak memiliki keberanian untuk menghampiri Galih dan menanyakan jawabannya.

Saat kelas sudah berangsur sepi Galih menghampiriku “bentar ya Renn, gw dipanggil bentar” katanya. aku menunggu sendirian di kelas. “jangan2 Galih ingin agar sekolah sepi dan mengajakku bercinta?” kepalaku penuh pertanyaan, hingga aku sama sekali tidak dapat berpikir sehat. dalam penantianku tiba2 ada orang datang. aku kecewa karena bukan Galih yang datang melainkan Lilik dan Fandi dari kelas I-3. mereka menghampiriku, Lilik didepanku dan Fandi disampingku.

Perlu diketahui mereka bisa dikatakan sangat jauh dari tampan. dengan kulit yang hitam dan badan yang kurus kering, aku rasa akan menyulitkan mereka untuk mendapatkan pacar di sekolah ini.

“Lagi nugguin Galih Renn?” kata Lilik.

“Koq tau?” kataku

“Tadi Galih cerita.”

Apa2an nih Galih pake cerita segala dalam hatiku.

“Loe suka ma Galih ya Renn?” tanya Lilik lagi.

Aku cuma diam saja.

“Koq diem?” kata Fandi.

“Males aja jawabnya” kataku Perasaan bt mulai menjalar tapi aku harus menahan karena pikirku Fandi dan Lilik adalah teman Galih.

“Koq lo bisa suka ma Galih sih Renn?” tanya Fandi tapi kali ini sambil merapatkan duduknya kepadaku dan menaruh tangannya di pahaku.

“Galih ganteng n gak kurang ajar kayak lo!” sambil menepis tangannya dari pahaku.

“Kurang ajar kaya gimana maksud lo?” tanya Fandi lagi sambil menaruh tangannya lagi di pahaku dan mulai mengelus2nya

“Ya kayak gini!” jawabku sambil menunjuk tangannya tapi tidak menepisnya karena aku mulai terangsang dan berpikir mungkin mereka disuruh Galih.

“Tapi enak kan?” kali ini Lilik ikut bicara. Fandi mulai mengelus2 pangkal pahaku. aku pura2 berontak padahal dalam hati aku ingin dia melanjutkannya.

“udah jangan sok berontak” kata Lilik sambil menunjukkan cengiran lebarnya. makin lama usapannya membuatku membuka lebar pahaku.

“Tadi bilang kita kurang ajar, eh skarang malah ngangkang.” “nantangin yah?” kata Lilik. dia menggeser bangku di depan mejaku dan mulai masuk ke kolong mejaku. sekarang Fandi berganti mengerjai payudaraku, tangan kirinya mengusap payudara kananku sedangkan mulutnya menciumi dan menghisap payudara kiriku sehingga seragamku basah tepat di daerah payudaranya saja.

Lilik yang berada di kolong meja menjilat2 paha sampai pangakal pahaku dan sesekali lidahnya menyentuh vaginaku yang msh terbungkus celana dalam tipisku yang berwarna putih. perbuatan mereka membuatku menggelinjang dan sesaat membuatku melupakan Galih. Fandi melepas kancing kemeja seragamku satu persatu dan kemudian melempar seragam itu entah kemana.

WARUNG TEMPEK - CERITA NGENTOT - SELINGKUH DENGAN TETANGGA IPARKU


WARUNG TEMPEK - CERITA NGENTOT -
Dengan seorang anak yang masih berusia 3 tahun dan juga suamiku yang bekerja sebagai security di sebuah bank swasta. Aku menikah dengannya dengan melewati proses pacaran dulu, bahkan kami melakukan adegan seperti dalam cerita sex selingkuh sebelum kami melangsungkan pernikahan. Dan aku begitu mencintai mas Deni suamiku. Walaupun kami harus tinggal di rumah orang tuanya.

karena gaji mas Deni masih belum mencukupi bagi kami untuk membeli sebuah rumah, sebenarnya aku tidak betah tinggal disini. Sering kali kakak mas Deni menyinggung perasaanku karena masih tinggal disini, dan aku tidak berani bilang pada suamiku karena pernah sekali mas Deni bertengakr dengan kakak perempuannya itu. Karena mas Deni ketahuan membelikanku anakku mainan dengan uang dari orang tuanya.

Aku biasa memanggil iparku itu mbak Winda, dan aku berusaha ramah padanya tapi mungkin sudah wataknya setiap kali kami bertemu dia selalu memakai muka masam. Tapi demi suamiku aku terus mencoba untuk selalu sabar menghadapinya, cerita hot selingkuh dengan suamiku juga berjalan seperti biasa namun semuanya berubah setelah suamiku mengalami kecelakaan.

Sejak saat itu semua menjadi berantakan, aku berada di situasi yang tidak memungkinkan untuk mencari kerja karena suamiku butuh perwatan. Tidak mungkin juga aku membiarkannya pada ibunya yang sudah tidak sehat juga, tapi disisi lain aku juga malu jika harus menumpang terus menerus pada mertuaku. Setiap kali mau makan aku selalu malu apalagi ketika mbak Winda ada di rumah.

Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa karena biaya perawatan mas Deni saja semua di bantu oleh mbak Winda. Karena dia memang menikah dengan suami yang merupakan orang berada, dan menjabat sebagai salah satu manajer di sebuah perusahaan swasta. Berkali-kali dia bersikap kasar padaku, seperti hari ini dia berada di rumah orang tuanya menengok suamiku yang masih tergolek di tempat tidur.


“Kamu kalau bisa coba cari pekerjaan di sekitar rumah ini saja.. nyuci atau apa gitu..” Katanya dengan ketus, sedangkan kedua mertuaku hanya mendengarkan saja tanpa berkata apapun. Namun suaminya yang berada di ruang tamu depan berkata dengan keras pada kakak iparku tadi “Winda apa maksud kamu..?” Mbak Winda sepertinya terkejut mungkin dia lupa kalau kesini bersama suaminya tadi.

Bukan hanya sekali dua kali suami mbak Winda memperhatikanku, bahkan dia begitu baik dan juga sering mengajak anakku main dengannya. Karena mereka memang belum memiliki keturunan, mungkin karena kasihan padaku suami mbak Winda sering memberikan uang padaku tentu saja tanpa sepengetahuan orang lain, dan aku anggap hal itu sebagai anugerah.

Kami sering janjian di luar tanpa ada orang lain tahu, begitu juga dengan suamiku. Sebenarnya aku kasihan padanya, dia bukan hanya tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupku namun juga kebutuhan biologisku. Kami sudah tidak lagi melakukan hubungan intim seperti halnya dalam adegan cerita sex. Dan sebagai perempuan normal akupun sering merasa kesepian dan kangen akan belaian seorang pria.

Hingga akhirnya perhatianku beralih pada suami dari kakak iparku itu, mungkin karena dia begitu baik padaku. Hingga akhirnya ketika dia mengajakku untuk keluar kota bareng akupun dengan senang mau di ajaknya, tentu saja dengan alasan pulang ke rumahku yang memang berada di luar kota. Dan aku berangkat setelah 3 hari mas Gio berangkat dari rumahnya dengan alasan perjalanan bisnis.

Sebenarnya dia sudah menungguku dan aku tidak lupa menghubungi keluargaku dengan alasan hendak pergi ke rumah teman karena sudah penat berada di rumah mertuaku. Adikku yang sudah mengetahui permasalahanku di keluarga mertuaku meyakinkan aku kalau dia akan bilang kalau aku berada disana, jika nanti ada yang menghubunginya sedangkan anakku tidak aku bawa karena mertuaku yang tidak mengizinkannya.

Di saat melihat mobil mas Gio di luar terminal aku segera naik, dia terseyum padaku “Kamu pasti capek ya..” Aku menjawab namun tidak berani menetap matanya “Nggak mas.. biasa aja kok..” kamipun melaju dengan mobil mas Gio dan sampai di sebuah rumah yang begitu asri “Ini rumahku Lina.. dan tidak ada orang lain yang tahu begitu juga istriku..” Aku memasuki rumah itu.

Tiba-tiba dari belakang ada mas Gio memelukku “Lina aku sayang kamu dari dulu…dan aku tidak kuat melihat kamu mendapatkan perlakuan seperti itu dari Winda..” Aku memegang tangannya yang melingkar di perutku. Kemudian mas Gio membalikan tubuhku diapun mendaratkan bibirnya pada bibirku yang kaku, namun akhirnya aku membalasnya dengan lembut dan penuh kehangatan.

Tidak dapat kami hindari lagi untuk segera melakukan adegan seperti dalam cerita hot, dengan penuh kelembutan mas Gio menggendong tubuhku dan masuk di salah satu kamar yang begitu luas, dia merebahkan tubuhku lalu dengan lembut dia mencium seluruh tubuhku “OOouuugggghhh… aaaaaaggggghhh… ooouuuugggghh… aaaagggggghhh… aaaaagggghh… aaaaaagggghh… “.

Baru kali ini aku menikmati permainan sex begitu terasa, apalagi mas Gio begitu lihai mengelus bagian tubuhku “OOouuggghh… maaaaasss… aaagggghhh… aaaaggggghhh… aaaaagggggggghhhhh… aaaagggghh… aaaagggghhh… aaaagggghh…” Dia berada di tetekku yang telah lama tidak di sentuh oleh suamiku dan mas Gio menghisap putingnya dengan penuh kelembutan.

Hingga akhirnya dia memegang kontolnya dan hendak dia masukkan dalam kemaluanku, akupun segera membuka lebih lebar pahaku hingga dengan mudahnya mas Gio menancapkan kontolnya “Uuuggghhh… aaaaaggggghh… aaaagggghh.. sayaaaang.. nikmaaaat… sayaaang… aaagggghhh… aaaaggghhh… aaaaaggghh…” Gerakannya membuat aku memejamkan mata menikmatinya.

Aku lupa pada suamiku yang ada menikmati kenikmatan yang aku dapat dari mas Gio, suami dari iparku sendiri “OOouuuuggghhh.. Liiiinnnaaa… aaaaagggggghhh… aaaaaagggghhh… aaaaaaggggghhh… aaaaagggghhh…” Mas Gio mngerang keras dan muncrat sudah spermanya dalam lubang kemaluanku, aku tahu dia sudah mencapai klimaks sedangkan aku masih belum puas.

Rupanya mas Gio tahu akan hal itu dia menciumku seraya berkata “Maaf ya.. mas Gio begitu ingin melakukannya denganmu karena itu mas tidak dapat lama-lama menahannya.. aku sayang kamu..” Katanya dan akupun menganggukan kepala sambil memeluk tubuhnya, kami sering melakukan adegan cerita sex perselingkuhan itu tanpa ada orang lain tahu, dan aku merasa bahagia dengan perlakuan mas Gio padaku.

WARUNG TEMPEK - HILANG PERAWANKU KARENA DI PERKOSA




WARUNG TEMPEK -
Setiap hari aku selalu berpenampilan sederhana mungkin karena wajahku yang memang cantik meskipun tanpa make up membuat banyak cowok yang menaruh hati padaku. Ada mas Deny seorang cowok yang juga bekerja di sebuah toko elektronik di supermarket ini, tapi aku tidak menerima cintanya karena aku lihat meskipun dia ganteng tapi sering begajulan dengan cewek yang juga bekerja di sana.

Ada juga Hendra salah satu security yang bertugas di sana dia terlihat sopan setiap kali menatapku. Tapi aku masih belum dapat menerimanya juga meskipun dia sudah menyatakan cinta padaku, aku takut mereka hanya akan melampiaskan nafsu dengan melakukan adegan seperti dalam cerita ngentot dan akan mengecewakan aku pada akhirnya dan aku tidak menginginkan hal itu.

Tapi dari beberapa cowok yang sudah berterus terang ingin menjadikan aku pasangannya aku hanya memikirkan mereka berdua, antara mas Deny dan mas Hendra karena hmpir setiap hari mereka mencari perhatian padaku. Sehingga tidak mudah bagiku untuk menghindari mereka yang jelas-jelas memberikan perhatian lebih padaku mulai dari mengajak makan siang bareng sampai mengantarku pulang.

Hingga akhirnya dalam hati aku sudah bisa memilih pada siapa aku harus melabuhkan hatiku. Dari banyak perhatian yang mereka berikan aku hanya bisa memikirkan mas Hendra, aku lihat dia selalu mengalah tanpa harus menjelek-jelekan mas Deny atau yang lainnya padaku. Hingga hatikupun seolah sudah mantap untuk memilih dirinya karena kebaikan yang telah aku lihat dalam dirinya.

Namun sebelum aku menyatakan cintaku pada mas Hendra ada kejadian dimana aku tidak sanggup lagi untuk menyatakan cinta pada mas Hendra. Saat itu selesai jam kerjaku dan aku sudah siap-siap untuk segera pulang, namun tiba-tiba aku melihat mas Deny mendekatiku dan berniat mengajaku pulang bareng, aku yang sudah mencoba menghindarinya belakangan ini sudah berusaha menolaknya.

Tapi mas Deny seolah memaksaku bahkan dia bilang  “mUngkin kali ini yang terakhir Vira, aku akan menjauh darimu jika itu yang kau inginkan.. ” Kata mas Deny dengan lembutnya padaku saat itulah aku lihat dia begitu sayu menatap mataku, hingga akupun menuruti keinginannya untuk pulang bareng sore itu bahkan aku hanya terdiam ketika dia mengajaku makan di sebuah cafe.

Setelah itu dia pamit mau mampir keruamhnya lebih dulu, aku hanya mengikutinya tanpa menaruh curiga sedikitpun sampai akhirnya aku merasakan pusing setelah meminum teh hangat yang di berikan oleh mas Deny padaku. Aku berusaha untuk bangun tapi tetap saja tidak bisa hingga kurasakan tubuhku di gendong oleh mas Deny dapat aku rasakan desah nafasnya yang seolah memburu.

Perlahan dia membaringkan aku di atas tempat tidurnya lalu dia lepas satu persatu pakaian yang menempel padaku ” Ja..ngan mas…. jangan.. ” Kataku dengan nada terbata sedangkan tubuhku tidak dapat berbuat apa-apa. Bagai pemain dalam cerita ngentot mas Deny terus mencumbu tubuhku mulai dari wajah leher hingga tetekku menjadi bagian tubuh yang menjadi pilihannya untuk di sentuh.

Dia mendesah sambil terus melakukan hal itu ” Oooooouuugggghhh… oooouuuggghh… aaaaaagggghh…. aaaaagggghhhhh…..aaaagggghh… sa.. yang… aaaggghhh… ” Mungkin dia sudah berniat sejak awal ingin melakukan hubungan intim padaku, awalnya aku hanya meringis menahan tangis tapi begitu kontol mas Deny menghujam memekku aku yang sedari tadi terdiam langsung menjerit.

Karena sakit pada memekku ” OOouuuuwwww…. ooouuuwwww.. jangan… mas…. aaaaagggggghhh…. ” Mas Deny tidak menghiraukan jeritanku dia malah semakin menjadi bergerak turun naik di atas tubuhku, sambil terus bergoyang dia cium seluruh wajah dan juga leherku dengan kerasnya mungkin karena saking bergairahnya dia melakukan adegan layaknya dalam cerita ngentot tersebut.

Mas Deny tidak lagi menghiraukan jeritanku yang semakin deras air mataku mengalir. Namun dia tetap asyik menggoyangkan pinggulnya padaku ” OOoooouuugghhh….. aaaaaggghhh…. sa.. yang….. aaaaaggggghh… Vi.. ra…. aaaaggggghhh… aaagggghhh… ” Semakin cepat mas Deny bergoyang hingga akhirnya dia menjerit tertahan bahkan aku sempat melihat matanya membelalak waktu itu.

Dengan semakin dalam kontolnya menekan dalam memekku hingga kurasakan sesuatu yang hangat dalam memekku ” AAaaaaagggghh…. aaaaagggghhhh…. aaaaagggghhh…. ” Mas Deny terkulai lemas setelah spermanya masuk memenuhi liang senggamaku, sedangkan aku masih saja menangis karena tidak dapat berbuat apa-apa mungkin karna minuman tadi yang di berikan oleh mas Deny padaku.

WARUNG TEMPEK - KISAH SAAT SAYA DI PERKOSA



WARUNG TEMPEK -
Aku baru saja lulus dari SMA dan aku segera mencari pekerjaan. Karena aku takut bosan kalau tidak punya kegiatan, mau meneruskan sekolah untuk masuk kampus. Orang tuaku sudah bilang kalau mereka tidak sanggup membiayaiku. Karena memang dulu aku termasuk dari keluarga mampu tapi berhubung peruashaan Papa mengalami kebangkrutan akhirnya kami bagai kembali dari nol lagi.

Namaku Theo dengan wajah yang mirip artis korea banyak yang menyarankan aku untuk menjadi model. Tapi karena tidak ada modal keuangan, akupun menepis semua impian itu. Penampilanku keren dan banyak gadis yang mencoba mendekati aku, mungkin karena kejadian yang menimpa keluargaku akhirnya aku menjadi cowok penyendiri. Padahal dulu aku sosok yang supel dan gaul pula. Dan pernah melakukan cerita dewasa juga.

Setelah beberapa kali mencoba melamar pekerjaan, dan tidak ada hasil. Akhirnya aku mendapat pekerjaan di sebuah kantor elite. Tapi bukan sebagai pekerja kantoran melainkan sebagai OB, mendapat panggilan dari perusahaan tersebut akupun langsung menerimanya. Bahkan aku mengatakannya pada Mama, dia tersenyum namun nampak dari matanya kalau dia sedih melihatku.

Karena dulu aku seorang anak yang begitu di manja. Apalagi aku merupakan anak tunggal dari Papa dan Mamaku, tapi aku tahu kalau aku tidak boleh egois dengan menyalahkan mereka maupun keadaan. Tapi aku harus bangkit menjalani hidup. Tapi seminggu aku bekerja, aku tidak pernah menduga kalau pekerjaan OB begitu melelahkan walau aku mencoba untuk tetap bersabar.

Apalagi Ibu Manajer di kantor tersebut, namanya Bu Dona yang begitu bawel dan sering juga memarahi bawahannya. Begitupun pada bawahan seperti aku, yang hanya seorang OB. Perempuan yang berumur sekitar 35 tahun itu begitu antagonis aku lihat, sering pula karyawan wanita di dalam kantor ini mendapat kemarahan dari Bu Dona. Sehingga mereka banyak bergosip di belakang Bu Dona.

Sebenarnya Bu Dona begitu cantik dan seksi, tapi kami selaku karyawannya tidak pernah melihat dia berhubungan dengan pria, apakah dia pernah melakukan cerita sex atau lainnya. Entahlah kalau di luar kantor, hingga pada suatu hari ketika aku  berada di halaman parkiran mobil. Tiba-tiba aku mendengar Bu Dona memanggilku ” Hai OB…sini kamu.. ” Katanya tapi aku pura-pura tidak mendengar saat itu.

Padahal aku tahu kalau yang di maksud Bu Dona adalah aku, ketika aku bermaksud menghindar pergi dari tempat itu, dia berteriak lebih keras dan membuat aku akhirnya menoleh ke arahnya ” Sini..kamu..ini mobilku bannya kempes..jadi kamu ganti pake ban serep.. biar saya nungggu di dalam.. ” Akupun bilang ” Tapi saya tidak bisa ganti ban Bu… ” Dia memandangku.

Kemudian berkata ” Kalau nggak bisa..kamu bawa montir kemari..pokoknya saya tidak mau tahu..kalau selesai kamu bilang ke saya..saya tunggu di kantor..” Sebenarnya sore itu aku memang hendak pulang, karena jam kerjaku sudah selesai. Tapi emang nasibku lagi sial, bertemu dengan Bu Dona yang di kenal antagonis itu. Akhirnya akupun menelpon montir untuk mengganti ban mobil Bu Dona.

Setelah cukup lama, sampai aku bosan juga nungguin montir itu ganti ban. Di tambah hujan yang mengguyur sore itu, apalagi kantor sudah kelihatan sepi. Setelah selesai akupun membayar montir itu dengan uang pemberian Bu Dona tadi. Kemudian aku menuju ke ruangannya, aku tahu dimana letak ruangan BU DOna. Karena aku juga ada pengalaman pernah di maki ketika membersihkan lantai ruangannya.

Di dalam ruangan itu aku melihat Bu Dona sedang membuka laptopnya, aku intip apa yang dia baca. Dengan berada di samping sebelahnya aku dapat membaca kalau yang Bu Dona sedang membaca cerita dewasa di dalam laptopnya. Akupun sempat membaca sebelum Bu Dona melihat ketanganku ” Oh..kamu sudah selesai mobil saya.. ” Akupun menjawab ” Ya bu… ” Diapun tidak berkata apa-apa.

Kecuali menyuruhku segera pergi dari ruangannya, saat itu juga aku pergi. Tapi sampai di lantai dasar aku tidak dapat keluar karena hujan begitu derasnya, sedangkan aku hanya bawa motor. Akupun berdiri di sana hingga terlintas dalam benakku untuk melakukan cerita sex. Tapi dengan siapa aku juga tidak tahu, tiba-tiba mncul ideku untuk menghampiri Bu Dona.

Entah aku mendapat keberanian dari mana, dengan mantap aku langkahkan kakiku untuk menuju ruangan BU Dona. Sampai di depan pintunya aku masih berdiri, memikirkan apa akan ada orang yang masuk dalam ruangan Bu DOna. Setelah aku rasa tidak akan ada, karena hanya security yang aku lihat di pos penjagaan itupun dia tidak akan berani untuk masuk kedalam ruangan BU Dona.

Begitu aku buka pintu Bu DOna langsung berkata ” Ada apa OB.. ?” Tanyanya padaku masih dengan sikap sinisnya. Namun aku terus mendekatinya, begitu di depannya akupun memegang pundak Bu DOna terus menciumnya, dia menolak bahkan hendak berteriak. Seketika juga aku bungkam mulutnya dengan tanganku, dan aku ciumi seluruh wajah dan lehernya dengan penuh nafsu.

Kemudian aku buka bajunya dengan cepat, Bu DOna tidak dapat berbuat apa-apa. Karena aku mengancamnya sambil terrus menciumnya ” Sudah…awas kamu… ” Katanya tapi tidak aku hiraukan. Aku doronng tubuh Bu DOna sampai dia terlentang di atas lantai, tanpa membuka bajuku aku telusuri bagian tubuhnya mulai dari wajah, leher sampai perut aku jilat perut sampai pudelnya.

Kemudian aku semakin kebawah dan kudapati memek yang begitu cantik. Dengan bulu yang tercukur rapi membuatku tidak jijik memandangnya, sejenak aku tatap memek itu dan langsung saja aku lumat dengan bibirku, kemudia aku telusuri memek Bu DOna sambil memainkan lidahklu di dalamnya ” OB jangan…” Seru Bu DOna padaku namun sepertinya dia menikmati juga.

Karena aku lihat matanya terpejam. Bahkan dia tidak lagi menghempas tangnku tapi malah melet-melet bibirnya sendiri, ketika melihat klitoris yang sudah menegang juga, aku hisap berkali-kali klitoris itu dan membuat Bu Dona mendesah “Aaauuggghh….OOOuuugghh….ayo…OB…oouugghhh.. ” Dari desahannya terdengar kalau ini bukan lagi pemerkosaan tapi memang sebuah permainan cerita dewasa.

Lama aku jilat dan aku hisap memek Bu Dona, kemudian aku jilat sampai kepinggir memeknya saat itu juga dia membelalakkan matanya dan menjerit kecil bahkan tubuhnya sampai terbangun ” Sudah OB…ayo…masukkkan sa…yang… ” Katanya begitu terus terang. Akupun merangkak sambil membuka bajuku kemudian aku tindih tubuh mulusnya yang setiap hari memang menggoda.

Di saat itulah aku masukkan kontolku kedalam memeknya yang sudah bash oleh jilatanku. akupun bergerak ke atas dan ke bawah, dengan kedua tangannya Bu Dona memegang lenganku bahkan kini dia memandang wajahku. Akupun mentapnya penuh nafsu sambil terus menggoyang tubuhnya dengan pantat yang sesekali aku putar di atas tubuhnya. Bu Dona kembali menutup matanya.

Dia benar-benar menikamti perminan sexku. Dengan sekuat tenaga aku hentakkan kontolku kemudian menggoyangnya dengan cepat dsan keras lagi, saat itulah kembali Bu DOna menjerit sambil mencakar-cakar punggungku ” Oouugggghh…ooouuugghh…ooouuuggghh….Sa..yang..nik…mat…ooouuugghh…aaagghh.. ” Dengan gerakan yang semakin kasar dan mantap aku mainkan memek BU DOna.

Kemudia aku  merasa kalau akan segera menumpahkan larva maghmaku di dalam memeknya, semakin aku percepat gerakanku danakhirnya Bleees..croooot….ccrroooottt saat itulah aku dekap tubuh Bu Dona yang bebearpa kali sudah mencapai kenikmatan juga, diapun membalas dekapanku bahkan dia mengapitkan kedua kakinya pada pinggangku, sehingga aku terkulai di atas tubuhnya.

Deru air hujan masih terdengar. Tapi kami sama-sama bermandikan keringat, Bu DOna mendekap tubuhku yang terlentang di sampingnya kemudian dia berkata dengan penuh kelembutan. Sungguh beda dengan sikapnya sehari-hari ” Mulai hari ini kamu nggak boleh terlihat dengan cewek lain.. ” Katany penuh manja, akupun menggodanya dengan berkata ” Emang kenapa..” Kataku.

Bu DOnapun menengadah dan menatap wajahku ” Pokoknya awas kamu..mulai malam ini kamu jadi milikkku… ” Aku masih menggodanya ” Lalu gimana dengan Bu Dona yang songong … ” Diapun tersenyum dan memeluk tubuhku lebih erat, akhirnya ini bukan lagi menjadi cerita pemerkosaan namun menjadi cerita dewasa yang menjadi awal bagi kami untuk terus melakukannya.

WARUNG TEMPEK - NGENTOT DENGAN PAPA TIRIKU



WARUNG TEMPEK -
Sebagai anak angkat aku harus menjadi anak baik dan patuh pada kedua orang tua angkatku, mereka telah mengangkat aku sejak usiaku 7 tahun. Kini usiaku sudah menginjak 17 tahun, dan masih menjadi bagian dari keluarga angkatku. Meskipun kini mereka telah memiliki anak sendiri, yang baru berusia 5 tahun. Sejak saat itu mama angkatku menjadi lain sikapnya padaku.

Kalau dulu dia begitu baik kini dia berubah, sejak kelahiran anak kandungnya. Tapi aku masih bersyukur karena papa angkatku, papa Dodi begitu baik dan sayang padaku, papa baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang pas ke 40 tahun. Banyak keluarga dan koleganya yang hadir di acara tersebut, papa memang pria yang baik bahkan dia masih terlihat keren.

Banyak juga teman-teman Retno yang suka godain papa, katanya Retno beruntung memiliki papa yang baik dan juga tampan. Mereka tidak tahu kalau aku adalah anak angkatnya, begitu juga Vian pacarku. Dia tidak tahu kalau aku anak angkat, padahal aku pacaran dengannya sejak masuk ke sekolah ini. Berarti sudah hampir 3 tahun kami pacaran bahkan sudah begitu banyak kami melakukan hubungan intim seperti dalam cerita seks.

Karena hal itu sudah biasa di lakukan oleh remaja sepertiku, karena itu aku begitu menyayangi Vian pacarku. Hampir setiap hari kami selalu berduaan di sekolah, dan selalau mencuri waktu untuk melakukan adegan layaknya dalam cerita sex. Sore itu aku pergi ke rumah Vian tanpa sepengetahuannya, pikirku aku ingin memberikan kejutan padanya bahkan aku membawakannya makanan kesukaan dia.

Tapi aku terkejut ketika aku masuk ke kamar Vian. Aku melihatnya sedang bermesraan dengan Gita teman satu kelasku “Viaaan… aapa..apa maksud kalian..” Teriakku dan sempat aku lemparkan makanan ke mukanya “Retnoo.. tunggu biar aku jelasin..” Vian mencoba membujukku, tapi ketika aku melihat lagi ke arah Gita yang sedang merapikan bajunya aku semakin muak.

Karena aku tahu apa yang telah mereka lakukan, dengan cepat aku pergi dari rumah Vian. Yang memang selalu sepi karena kesibukan orang tuanya yang jarang ada di rumah, aku menangis dan terus menangis di dalam taksi yang membawaku pulang, sejak hari itu au tidak lagi tegur sapa dengan Vian. Bahkan ktika dia memaksaku untuk berbicara dengannya di sekolah aku langsung menangis histeris.

Dalam hati aku begitu membenci Vian cowok yang selama ini begitu baik padaku, bahkan aku telah menyerahkan segalanya pada dia. Akupun menjadi jarang keluar rumah, aku tidak lagi sering hang out dengan teman-temanku, walau sebenarnya di rumah akupun selalu di buat pusing oleh mama yang sering marah padaku. Tinggal papa Dodi yang begitu baik padaku.

Hingga pada suatu hari kami di tinggal pergi selama seminggu oleh mama dan juga adikku, mereka ada acara keluarga di luar kota. Tinggal aku dengan papa di rumah, padahal sebelum mama pergi papa sudah tidak enak badan, karena itu dia tidak berangkat kerja dan sudah 3 hari dia tidak bekerja. Aku menjadi kasihan padanya meskipun ada asisten rumah tangga kami.

Tapi aku begitu kasihan melihat papa karena itu aku yang merawatnya hingga diapun lebih segeran setelah 3 hari. Pagi itu aku datang ke kamar papa setelah baru selesai mandi, aku langsung sarapan dan tidak melihat pembantuku aku tahu dia sedang pergi berbelanja di jam seperti sekarang. Dengan langkah gontai aku masuk kedalam kamar papa ternyata dia berada di dalam kamar mandi.

Entah keberanian darimana aku mendekat ke kamar mandinya lalu aku mengintip apa yang dilakukan papa di dalam sana, ternyata papa sedang memainkan senjatanya dengan tangannya sendiri. Akupun merasa kasihan padanya karena aku tahu juga pernah melakukan adegan seperti dalam cerita seks 17 tahun akhirnya akupun merasakan gairahku bangkit dan tanpa malu sedikitpun aku masuk ke dalam kamar mandi papa.

Papa kaget melihatku “Reetno..apa yang kamu lakukan disini..” Aku tidak menjawab pertanyaan papa, tapi aku langsung menghamipirinya lalu akupun duduk dengan wajah pas di depan kontolnya, perlahan tapi pasti aku memegang kontolnya lalu aku kulum dalam mulutku “Jangaaan sayaaang….aaaaaggghhhh..” Awalnya papa menarik tubuhnya tapi begitu aku mainkan kontolnya dalam mulutku.

Diapun berubah terdiam dan menikmati kuluman mulutku “Aaaagaggggghhhh… aaaaggggggghhhhh… sayaaaaaang…. aaaaaggggghhhh..” Dia pejamkan matanya sambil memegang kepalaku, sedangkan aku semkain ayik memainkan kontolnya mulai dari aku kulum sampai aku hisap telornya “Oooouuggggghhh… nikmaaaaat… sayaaaang… aaagggghh… aagggghhhhhhh… aaagggghhh..”.

Papa tidak lagi malu padaku dia sepertinya juga sadar kalau akupun juga bukan darah dagingnya. Kontol papa semakin membesar dan semakin tegak berdiri, diapun membopong tubuhku lalu dia membaringkan aku di tempat tidurnya. Aku segera melepas pakaianku dan meliuk-liukannya agar papa lebuh terangsang lagi melihat lekuk tubuhku yang lebih muda darimama.

Diapun menindihku ketika kontolnya mampu menyusup ke dalam kemaluanku akupun mendesah sambil melingkarkan tangannku pada lehernya “Yaaaccchhhhh… aaaagggghhh… yaaaaacchhh.. paaa… itu..paaaa…. aaagggggghh… aaaaaagggghhhh.. aaaggghh..” Aku mengimbangi goyangan pantat papa, dan dia sepertinya puas dengan hal itu terlihat dia terus menatapku dengan tajam.

Desah nafas papa begitu berat dan membuat akupun keraanjingan “Aaaaaagggghhh…. paaaaa… aaagggghhhh… aaaggggghhh… teruuuuuus… paaaa… ” Senjata papa sungguh begitu besar, beda banget dengan milik Alvin mantan pacarku, papa juga begitu kuat dia terus bergoyang. Tanpa merasa keletihan sedikitpun diapun menciumi wajahku dan aku membalasnya dengan mesra juga.

Hingga kurang dari setengah jam kami bergoyang akhirnya papapun mengerang panjang “OOoouuggggghhh…. aaaggggghh… aaaagggghhh… aaaaaggggghhh… aaaaaaggghh…” Dia menekan lebih dalam kontolnya hingga akupun merasakan lendir kental yang mengalir dalam kemaluanku, aku peluk tubuh papa dan diapun memeluk tubuhku. Kami begitu puas melakukan adegan ranjang ini.

Hingga akhirnya aku segera bangun karena takut sampai ketahuan oleh pembantu yang akan segera datang. Tapi sejak saat itu aku sering melakukannya dengan papa Dodi, dan anehnya aku tidak merasa menyesal sedikitpun bahkan dalam hatiku aku merasa ada perasaan pada papa, seperti layaknya sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta. Aku tidak lagi memikirkan kalau papa adalah orang tua angkatku.